Coba-coba bikin songfic ^^ kita liat apa cocok atau tidak~ soalnya lagi terbawa-bawa sama lagu ini (˘̩̩̩^˘̩ƪ) download deh, author sempet menitikkan air mata *alah*

Soal fic yang belum rampung, sebenernya udah rampung, tinggal di upload ^^” mohon menunggu dan tetap sabar ya

Kau satu terkasih

Yuri menggenggam erat tangan Jessica, tepat di saat tangan gadis itu gemetar dan mendingin. Merasakan tangan hangat, pandangan Jessica teralihkan pada Yuri yang duduk di sampingnya di depan api unggun kecil yang mereka nyalakan.

“Dingin ya? Mau masuk saja?”

Yuri tersenyum hangat padanya sambil perlahan membelai rambutnya. Itu membuat Jessica merasakan hangatnya kedua tangan Yuri dan merambat ke seluruh tubuhnya. Karena kehangatan ini, Jessica menggelengkan kepala untuk masuk dan bersender pada bahu Yuri.

“Aigoo, manisnya~”

Bagi Jessica, bahu Yuri sangatlah nyaman dan diperuntukan hanya baginya. Namun, dia yakin tidak hanya bahu ini, seluruh bagian dari Kwon Yuri diperuntukan bagi dirinya.

“Yuri… Kau milikku kan?”

Setelah mendengar pertanyaan Jessica, Yuri membalikkan tubuh gadis itu untuk menatapnya.

Kulihat di sinar matamu

“Lihat dan masukilah semua bagian dari diriku ini, otakku, hatiku, batinku, ragaku. Semua milikmu seorang, Jessica Jung”

Jessica menatap bagian dari Yuri satu persatu, mulai dari ujung kakinya hingga ke matanya. Benar, Yuri yang menatap tajam dan lurus kepadanya sangat membuktikan apa yang ia katakan. Sedalam apa pun samudera, tak akan sedalam arti tatapan Yuri padanya. Sesilau apa pun sinar matahari, tak akan sesilau cahaya yang terpantul dari bola mata Yuri.

“Baik, baik, aku percaya, tapi aku tidak bisa memasuki matamu.”

Tersimpan kekayaan batinmu

Jessica selalu yakin pada Yuri, dia tidak harus berkata pun, Jessica sudah sangat yakin akan perasaan Yuri padanya. Entah apa yang membuatnya sangat percaya pada dirinya, ia hanya yakin karena Yuri tidak berkata dengan bibirnya. Tapi dengan batinnya. Segala hal yang Yuri simpan dalam batinnya untuk Jessica Jung terus dan terus mengalir tanpa hentinya. Dan Yuri tidak akan berhenti untuk menyimpan semua hal itu.

“Aku sangat bersyukur bertemu denganmu, Yuri…”

Di dalam senyummu

“Aku yang paling bersyukur karena kau sangat bersyukur bisa menemukanku.”

Yuri kembali menatap Jessica bersamaan dengan senyum tulusnya, membuat Jessica luluh dan mengalir lembut. Senyum itu tak pernah gagal membuatnya ikut tersenyum dan juga tersipu. Hanya lewat senyuman yang ditujukan kepadanya, Yuri bisa menyampaikan isi hatinya.

“Jangan tersenyum seperti itu…”

“Kenapa jangan? Toh, kau ikut tersenyum, aku sangat menyukai senyummu!”

Jessica merasakan darah panas naik ke pipinya, membuat Yuri semakin gembira dan Jessica memukul pelan bahunya, sambil bersembunyi di balik bahu itu.

“Uuh… Dasar…”

Kudengar bahasa kalbumu

“Saranghae…”

Telinga Jessica berkedut mendengar kata yang tak kunjung berhenti ia dengar. Baik lewat telinganya, maupun batinnya. Ya, Yuri tidak pernah berhenti mengucapkannya. Jessica kembali menatap Yuri yang masih saja tersenyum dengan manisnya. Jessica pun tak bisa menahan senyum dan ikut mengucapkan kata itu.

“Nado saranghae, Yuri-ah.”

Mengalun bening menggetarkan

Biarpun terbiasa mendengar kata itu, Jessica masih saja merasa bergetar akan kata bahwa Kwon Yuri mencintainya. Dan kata itu mengalir perlahan dengan murni lurus menuju hatinya. Dan itu menyebabkan sanubarinya bergetar.

Kini dirimu yang selalu

Namun, terkadang ia berpikir, apa Yuri selalu merasakan hal yang sama dengannya. Selama bertahun-tahun dia bersama Kwon Yuri, apa Kwon Yuri pernah merasa jera pada Jessica Jung yang tak pernah berhenti mencintainya. Jessica ingin menanyakannya, namun ia tidak yakin apa ia harus bertanya atau tidak. Karena Yuri pasti akan menjawab ‘tidak’ dengan mantapnya. Benaknya sangat tidak ingin menanyakan hal itu, namun batinnya ragu akan jawaban darinya. Namun, akhirnya ia memutuskan untuk bertanya pada Yuri.

“Yuri… Pernahkah kau merasa jera mencintaiku?”

Bertahta di benakku

“Tidak.”

Seperti yang ia pikirkan, pasti itulah jawaban Yuri. Namun, ia tetap merasa ragu, walaupun hanya sedikit akan jawaban itu. Ia berdebat di dalam benaknya akan jawaban itu, padahal sudah dengan mantap Yuri menjawab, namun keraguan masih tidak ingin pergi darinya.

Dan aku kan mengiringi

Melihat Jessica yang terlihat gelisah di balik bahunya sambil memegangi lengannya, Yuri tertawa kecil. Dia membelai rambut Jessica sekali lagi dan menghela nafas, membuat asap kecil dari mulutnya akibat udara yang dingin.

“Apa kau ragu akan jawabanku?”

Jessica buru-buru menggelengkan kepalanya karena dia tidak ingin Yuri curiga padanya. Padahal pertanyaan Yuri sangat tepat dengan apa yang ia rasakan, walaupun sedikit.

Bersama di setiap langkahmu

“Aku tau kau ragu… Kemarilah…”

Yuri memutar posisi duduknya agar ia menghadap Jessica, lalu membuka lebar kedua lengannya. Menginisialkan pada Jessica untuk mendekapnya. Jessica perlahan mendekat dan mendekap tubuh hangat Yuri, dengan sedekat ini, dia bisa mendengar degup jantungnya.

“Bisa dengar suara jantungku?”

“Ya… Sangat jelas…”

Percayalah

“Berhentilah meragu… Karena aku tak pernah jera mencintai Jung Sooyeon sama seperti jantungku yang tak pernah jera berdegup…”

Kata-kata itu menyentuh langsung ke batin Jessica dengan lembut, memang tidak seharusnya ia meragukan Yuri. Jessica mendekap erat Yuri dan menyembunyikan wajahnya di tubuh Yuri.

Hanya diriku paling mengerti

Yuri menyingkirkan poni Jessica untuk mengecup keningnya. Dia memeluk erat kepala Jessica yang berada di depan dadanya. Dia mengerti mengapa Jessica menanyakan hal itu, hubungan mereka memang terjalin cukup lama dan tak pernah sekali pun mereka bertengkar hebat hingga berhenti mencintai satu sama lain. Yuri sendiri pun terkagum akan betapa kuatnya hubungan di antara mereka. Jessica Jung memang bertakdir dengannya, sehingga tak ada rintangan apa pun yang dapat menghentikan cinta mereka.

Kegelisahan jiwamu kasih

Mungkin keraguan ini hilang setelah Yuri memberi jawaban tepat bagi pertanyaannya. Namun kata-kata Yuri membuat satu pertanyaan lagi dan itu sangat mengganggu benaknya sehingga ia mencucurkan air matanya. Yuri merasakan sesuatu yang membasahi pakaiannya dan ia langsung khawatir pada kekasihnya.

“Sica? Apa yang mengganggumu?”

Yuri melepas pelukannya dan menggunakan kedua tangannya untuk mengangkat wajah Jessica yang dinodai oleh air mata.

“…aku sangat mencintaimu Yuri… Dan tidak ingin jantungmu berhenti berdegup dan menghilangkan dirimu dariku…”

Dan arti kata kecewamu

Yuri tersenyum untuk menenangkan hati kekasihnya yang begitu gelisah memikirkan dirinya. Dia membelai kedua sisi pipi Jessica dengan ibu jarinya dan kemudian menempelkan bibirnya dengan bibir Jessica.

“Aku sangat mengerti ketakutanmu itu… Aku pun tidak ingin kehilangan dirimu… Namun kita harus percaya… Bahwa biarpun raga ini menghilang… Cinta yang pernah kita rajut bersama juga jiwa kita tidak akan pernah menghilang… Untuk terus menjaga satu sama lain…”

Kasih yakinlah

Jessica memejamkan matanya untuk menghentikan air matanya yang terus mengalir dan kembali mendekap Yuri.

“Benarkah kau akan terus di sisiku? Termasuk jiwamu?”

“Setiap detiknya. Sama seperti ketika aku masih menginjak tanah yang sama denganmu.”

Hanya aku yang paling memahami

Jessica tersenyum puas dibalik pelukannya, hanya Yuri seorang yang bisa membuatnya sepuas ini. Memiliki seorang Kwon Yuri seutuh-utuhnya merupakan anugerah terindah dalam hidupnya. Seseorang yang begitu setia mendampinginya dan begitu memahami segala gundah yang ia rasakan.

“…apa kau mengatakan yang sejujurnya dari dalam hatimu Yuri?”

Yuri mengangguk pelan dengan tatapan penuh keyakinan pada Jessica. Dia tidak berbohong, jessica tau itu.

Besar arti kejujuran diri

Dan dari semua yang dimiliki Yuri, dan semua perkataan Yuri padanya, itu semua murni tidak hanya terucapkan, namun terbuktikan. Jessica sangat menyukai aspek ini yang Yuri miliki, sebuah kejujuran. Tidak sedikit pun perkataan Yuri kepadanya mengandung kebohongan.

“Apa yang membuat semua hal yang berhubungan denganmu begitu indah, Yuri? Aku tidak sedikit pun bisa menemukan hal yang tidak kusukai dari dirimu.”

Indah sanubarimu kasih

“Semua bagian dariku yang indah bagimu adalah bagian-bagian yang terkena keindahan hati seorang Jessica Jung. Aku adalah bagian dari keindahan hatimu, Jessica.”

Yuri memang bisa membuat Jessica merasa dialah yang terbaik. Namun Jessica tidak merasa demikian, Yurilah hal terindah dan terbaik, tepatnya kekasihnya yang memiliki sanubari terindah yang membuatnya merasa teristimewa.

“Itu tidak benar… Semua hal menakjubkan di dalam dirimu memang berasal dari dirimu sendiri, Yuri-ah…”

Percayalah…

Yuri merasa gemas kepada kekasihnya yang terlihat begitu imut bersikeras untuk meyakinkannya. Yuri mengecup bibir Jessica sekali lagi kemudian menunjuk pada dadanya.

“Di sini ada keindahan karena ada Jessica Jung di dalamnya… Dan di sini pun ada Kwon Yuri yang memiliki keindahan karena Jessica Jung.”

Dia menyelesaikan kata-katanya sambil menunjuk dada Jessica dengan tangannya yang lain. Jessica mengerutkan alisnya, Yuri membuatnya bingung. Namun dia tetap percaya bahwa dirinya begitu istimewa bagi Yuri karena dia mencintai Yuri dengan setulus hatinya.

==========================

Song : Bahasa Kalbu by Titi DJ

Author memaksa membaca ini sambil mendengar lagunya, biar dear reader bisa merasakan lagunya+ff nya nyambung apa gak ^^” soalnya author nguantuk asli ><"

(udah mah lama gak muncul, gak nge-update ff malah maksa lagi, author ngelunjak) *diserbu+digiles+dibakar+dibom reader*